20 OBJEK WISATA SUMATERA BARAT YANG WAJIB DI KUNJUNGI [ PART1 ]
1.Jam Gadang di Bukit Tinggi
Jam ini didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur sebagai hadiah dari Ratu Belanda saat itu untuk Rook Maker, yang saat itu adalah controuler dari Kota Bukittinggi pada tahun 1926. Arsitektur dari Jam Gadang dirancang oleh Yazin Sutan Gigi Ameh dan peletakkan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang saat itu berusia 6 tahun. Hingga saat ini sudah terjadi tiga kali perubahan bentuk atap dari Jam Gadang. Pada saat masa penjajahan Belanda bentuk atapnya berbentuk bulat, pada masa penjajahan jepang berbentuk kelenteng, dan pada saat Indonesia merdeka, atapnya diubah supaya menyerupai atap Rumah Gadang, yaitu Rumah Adat Minangkabau.
Jam ini digerakkan secara mekanik oleh sebuah mesin yang hanya dibuat dua unit. Yang pertama untuk Jam Gadang, dan satunya untuk Big Ben di London, Inggris. Bagian lonceng jam gadang tertera nama pabrik pembuat jam, yaitu Vortmann Relinghausen, yang artinya jam tersebut dibuat di Jerman dan diproduksi pada tahun 1892.
Pada Jam Gadang ini banyak festival atau acara nasional, internasionl di selenggarakan, salah satu acara Event tahunan di ranah minangkabau ini adalah Tour De Singkarak untuk tahun ini pembukaannya di lakukan di Jam Gadang. Jika anda datang ke sini pada saat liburan akan selalu ramai pengunjung yang menghabiskan waktunya. Apakah anda tertarik untuk berkunjung ke Jam Gadang ? silahkan ajak saudara dan keluarganya. Untuk Objeck Wisata Sumatera Barat lain adalah :
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Pulau Sikuai merupakan sebuah obyek wisata yang terletak di Kepulauan Mentawai, Sumatera Baratdengan luas wilayah 40 hektar. Pulau Sikuai memiliki pemandangan alam yang masih alami. Keindahan pulau ini memadukan antara keindahan laut dngan segala isinnya, pulau dan hutan yang masih terjaga kelestariannya.
Laut di Pulau Sikuai mmiliki ombak yang cukup tenang dan memiliki air yang jernih sehingga sangat cocok digunakan untuk aktivitas pantai seperti snorkeling untuk menyaksikan keindahan bawah laut. Berbagai biota laut seperti terumbu karang dan ikan-ikan hias yang bermacam-macam jenisnya bisa Anda temui saat Anda menjelajahi bawah laut Pantai Sikuai.
Jika Anda ingin bersepeda, dipulau ini juga menyediakan menyewaan sepeda yang sudah disiapkan oleh penduduk setempat. Selain berjalan-jalan di sepanjang pantai, Anda juga bisa berjalan-jalan mengelilingi pulau. Selama Anda mengelilingi pulau Anda akan menyaksikan keindahan alam dan hutan Pulau Sikuai dengan berbagai satwanya, seperti biawak, monet, dan berbagai jenis burung .
Sore hari merupakan saat-saat yang paling di tunggu oleh wisatawan yang ada di Pulau Sikuai, sebab pada sore hari saatnya menyaksikan sunset.
Keindahan pemandangan sunset akan terlihat indah bila dilihat dari puncak pulau. Untuk mencapai puncak pulau, Anda harus melewati anak tangga selama 30-45 menit. Pemandangan sunset dipulau ini bisa Anda abadikan dengan menjepretnya dengan kamera.
Akses menuju pulau ini, dari Kota Padang tepatnya di Teluk Bungus, Anda akan diantar menggunakan speed boat. Teluk Bungus terletak 23 km ke arah selatan KotaPadang. Selain dari Teluk Bungus, pngunjung bisa berangkat dari dermaga Wisata Bahari Jalan Batang Harau. Kontak pengelola Pulau Sikuai terdapat di dermaga ini. Di sini Anda bisa memilih beberapa paket liburan.
Jam Gadang adalah sebuah icon untuk kota bukit tinggi, jam gadang ini adalah peninggalan penjajahan Belanda, Jam ini memang sangat besar. Dengan luas 13 x 4 meter dan tinggi 26 meter yang terdiri atas beberapa tingkat. Bagian teratas dari jam gadang adalah tempat penyimpanan bandul jam yang pada tahun 2007 silam sempat patah karena gempa besar yang melanda kawasan Sumatera Barat termasuk Bukittinggi. Terdapat empat jam pada masing – masing sisi jam gadang, dengan diameter 80 centimeter. Dan yang unik dari jam ini adalah angkanya. Bila angka empat romawi biasa ditulis dengan simbol IV, maka pada jam gadang angka IV ditulis dengan IIII, dan ini bukan merupakan hal yang lazim.
Bagi yang belum mengenal jam sejarah Jam Gadang berikut akan saya sampai sedikit.Jam ini didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur sebagai hadiah dari Ratu Belanda saat itu untuk Rook Maker, yang saat itu adalah controuler dari Kota Bukittinggi pada tahun 1926. Arsitektur dari Jam Gadang dirancang oleh Yazin Sutan Gigi Ameh dan peletakkan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang saat itu berusia 6 tahun. Hingga saat ini sudah terjadi tiga kali perubahan bentuk atap dari Jam Gadang. Pada saat masa penjajahan Belanda bentuk atapnya berbentuk bulat, pada masa penjajahan jepang berbentuk kelenteng, dan pada saat Indonesia merdeka, atapnya diubah supaya menyerupai atap Rumah Gadang, yaitu Rumah Adat Minangkabau.
Jam ini digerakkan secara mekanik oleh sebuah mesin yang hanya dibuat dua unit. Yang pertama untuk Jam Gadang, dan satunya untuk Big Ben di London, Inggris. Bagian lonceng jam gadang tertera nama pabrik pembuat jam, yaitu Vortmann Relinghausen, yang artinya jam tersebut dibuat di Jerman dan diproduksi pada tahun 1892.
Pada Jam Gadang ini banyak festival atau acara nasional, internasionl di selenggarakan, salah satu acara Event tahunan di ranah minangkabau ini adalah Tour De Singkarak untuk tahun ini pembukaannya di lakukan di Jam Gadang. Jika anda datang ke sini pada saat liburan akan selalu ramai pengunjung yang menghabiskan waktunya. Apakah anda tertarik untuk berkunjung ke Jam Gadang ? silahkan ajak saudara dan keluarganya. Untuk Objeck Wisata Sumatera Barat lain adalah :
Sebelum membahas Wisata Istana Pagaruyung ini saya akan memberikan sedikit sejarah dari kerajaan pagaruyung dan merupakan bagian dari istana rajo alam, dalam sejarah perkembangannya istana ini telah mengalami pemugaran besar besaran, dimana pernah habis terbakar pada awal abad 18 yang dilakukan oleh penjajah belanda, kemudian di renovasi kembali menyerupai istana asli pada tahun 1976 namun di tahun 2007 istana ini kembali mengalami bencana kebakaran di sebabkan sambaran petir.
Bangunan ini terdiri atas 11 gonjong, 72 tonggak, dan 3 lantai. Eksterior dan interiornya dilengkapi dengan beragam ukiran yang tiap-tiap bentuk dan warna ukirannya mempunyai falsafah sejarah dan budaya Minangkabau. Sementara di ruang tengah dipamerkan berbagai benda bersejarah seperti keramik peninggalan kerajaan Pagaruyung dan berbagai benda kerajinan tangan dari Minang. Uniknya, semua tonggak yang menyangga bangunan ini dibuat miring yang tentunya agak bertentangan dengan teori arsitektur yang ada tapi tidak mengurangi kekokohan bangunan itu sendiri. Selain itu, di bagian halamannya, bangunan istana ini juga dilengkapi dengan bangunan surau, "rangkiang" (yang berfungsi sebagai tempat penyimpan hasil panen), serta "tabuah" (untuk memanggil warga).
Dengan mengunjungi Istana Pagaruyung ini para wisatawan akan lebih mengenal lebih dekat budaya minangkabau itu sendiri, Ranah minangkabau banyak pituah dan petitihnya salah satunya yang populer adalah "Alam Takambang Manjadi Guru", dan masih banyak lagi. Dan simbol dan ukiran yang terdapat pada istana pagaruyuang tersebut mempunyai arti tersendiri ada artinya hubungan niniak mamak terhadap kemenakannya, bersosial rakyat, dll. seperti ukiran Itiak Pulang Patang, Kaluak Paku, dll. Jika anda kesini jangan lupa untuk mencicipi Kopi Kawa yang masih berada ditanah datar. suatu saat akan saya Review secara khusus kopi kawa tersebut. Untuk Objek Wisata Sumatera Barat lainnya akan memperkenalkan wisata air, wisata air di sumatera barat adalah :
3. Danau Singkarak
Untuk wisata air di sumatera barat untuk pertama saya akan memperkenalkan danau singkarat, berikut tentang informasi danau singkarak
Cekungan itu lalu terisi air yang bersumber dari hutan Gunung Singgalang, Gunung Marapi, Gunung Sago, Gunung Talang, dan Taman Nasional Kerinci Seblat di Bukit Barisan.
Akibat letusan gunung berapi di sekitarnya, kedua ujung lembah tertimbun material letusan sehingga air yang terkumpul di cekungan itu menjadi danau yang kita kenal sebagai Danau Singkarak.
Oleh karena danau ini diduga terbentuk dari proses pergerakan lempeng bumi, maka Danau Singkarak termasuk jenis danau tektonik.
Bagi ahli geologi, Danau Singkarak ini sangat menarik untuk diteliti. Alasannya karena danau ini diapit dua bagian sesar Sumatera yang terus bergerak, sehingga luas danau ini pun terus bergerak dan bertambah luas.
Para ahli menduga, pada awalnya Danau Singkarak ini panjangnya hanya sekitar 3 kilometer. Karena pergeseran sesar-sesar itu, perlahan-lahan panjang Danau Singkarak menjadi 8 kilometer, kemudian 13 kilometer, dan sekarang ini sudah mencapai 23 kilometer.
Seribu tahun lagi, barangkali Danau Singkarak akan lebih luas lagi. untuk mengenal wisata air selanjutnya adalah :
Untuk wisata air di sumatera barat untuk pertama saya akan memperkenalkan danau singkarat, berikut tentang informasi danau singkarak
Danau Singkarak adalah sebuah danau yang membentang di dua kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yaitu kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar.
Danau ini memiliki luas 107,8 km² dan merupakan danau terluas ke-2 di pulau Sumatera. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Namun sebahagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupatenPadang Pariaman.Duduk-duduk di pinggir danau, kita akan kagum dengan panorama Danau Singkarak yang bersih dan indah dikeliling perbukitan hijau di sekitarnya.
Tidak ada enceng gondok dan rumput liar tumbuh di permukaan air. Airnya tampak bening dan kinclong bagaikan genangan kaca raksasa. Udara sejuk dan hembusan angin yang semilir, membuat kita betah berlama-lama di pinggir danau ini.
Kita bisa menikmati keindahan danau dari pinggir jalan.
Kedalaman danau yang cukup ekstrem ini pun mempengaruhi ekosistem danau, termasuk jenis tumbuhan air dan keragaman ikannya.
Menurut penelitian, meski Danau Singkarak amat luas, namun jenis ikan air tawar yang ada di sini tidak terlalu banyak. Hanya terdapat 19 jenis ikan. Di antaranya ikan bilih, nilem, dan rinuak. Ikan bilih diperkirakan merupakan spesies ikan khas Danau Singkarak.
Kenapa Danau Singkarak miskin ikan? Ini karena pertumbuhan organisme air, seperti plankton sangat rendah. Padahal, seperti kita ketahui, plankton ini menjadi makanan ikan-ikan kecil yang dalam rantai makanan akan menjadi makanan ikan-ikan yang lebih besar.
Oleh karena plankton yang menjadi sumber awal makanan ikan-ikan kecil jumlahnya sangat terbatas, maka ikan-ikan besar pun menjadi tidak ada.
Kenapa plankton di Danau Singkarak tidak banyak? Penyebabnya adalah karena dasar danau ini sangat dalam dan tidak tertembus cahaya, sehingga plankton tidak dapat berkembangbiak dengan subur.Apalagi, air sungai yang kaya dengan humus dan sampah-sampah organik langsung terbuang percuma di dasar danau yang dalam. Padahal, sampah-sampah organik ini mestinya bisa menjadi media pertumbuhan plankton.
Kenapa dasar Danau Singkarak begitu dalam? Para ahli geologi menduga Danau Singkarak yang berada di cekungan panjang Singkarak – Solok ini terjadi akibat amblesnya lapisan kerak bumi di bawah sesar Sumatera.Danau ini memiliki luas 107,8 km² dan merupakan danau terluas ke-2 di pulau Sumatera. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Namun sebahagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupatenPadang Pariaman.Duduk-duduk di pinggir danau, kita akan kagum dengan panorama Danau Singkarak yang bersih dan indah dikeliling perbukitan hijau di sekitarnya.
Tidak ada enceng gondok dan rumput liar tumbuh di permukaan air. Airnya tampak bening dan kinclong bagaikan genangan kaca raksasa. Udara sejuk dan hembusan angin yang semilir, membuat kita betah berlama-lama di pinggir danau ini.
Kita bisa menikmati keindahan danau dari pinggir jalan.
Kedalaman danau yang cukup ekstrem ini pun mempengaruhi ekosistem danau, termasuk jenis tumbuhan air dan keragaman ikannya.
Menurut penelitian, meski Danau Singkarak amat luas, namun jenis ikan air tawar yang ada di sini tidak terlalu banyak. Hanya terdapat 19 jenis ikan. Di antaranya ikan bilih, nilem, dan rinuak. Ikan bilih diperkirakan merupakan spesies ikan khas Danau Singkarak.
Kenapa Danau Singkarak miskin ikan? Ini karena pertumbuhan organisme air, seperti plankton sangat rendah. Padahal, seperti kita ketahui, plankton ini menjadi makanan ikan-ikan kecil yang dalam rantai makanan akan menjadi makanan ikan-ikan yang lebih besar.
Oleh karena plankton yang menjadi sumber awal makanan ikan-ikan kecil jumlahnya sangat terbatas, maka ikan-ikan besar pun menjadi tidak ada.
Kenapa plankton di Danau Singkarak tidak banyak? Penyebabnya adalah karena dasar danau ini sangat dalam dan tidak tertembus cahaya, sehingga plankton tidak dapat berkembangbiak dengan subur.Apalagi, air sungai yang kaya dengan humus dan sampah-sampah organik langsung terbuang percuma di dasar danau yang dalam. Padahal, sampah-sampah organik ini mestinya bisa menjadi media pertumbuhan plankton.
Cekungan itu lalu terisi air yang bersumber dari hutan Gunung Singgalang, Gunung Marapi, Gunung Sago, Gunung Talang, dan Taman Nasional Kerinci Seblat di Bukit Barisan.
Akibat letusan gunung berapi di sekitarnya, kedua ujung lembah tertimbun material letusan sehingga air yang terkumpul di cekungan itu menjadi danau yang kita kenal sebagai Danau Singkarak.
Oleh karena danau ini diduga terbentuk dari proses pergerakan lempeng bumi, maka Danau Singkarak termasuk jenis danau tektonik.
Bagi ahli geologi, Danau Singkarak ini sangat menarik untuk diteliti. Alasannya karena danau ini diapit dua bagian sesar Sumatera yang terus bergerak, sehingga luas danau ini pun terus bergerak dan bertambah luas.
Para ahli menduga, pada awalnya Danau Singkarak ini panjangnya hanya sekitar 3 kilometer. Karena pergeseran sesar-sesar itu, perlahan-lahan panjang Danau Singkarak menjadi 8 kilometer, kemudian 13 kilometer, dan sekarang ini sudah mencapai 23 kilometer.
Seribu tahun lagi, barangkali Danau Singkarak akan lebih luas lagi. untuk mengenal wisata air selanjutnya adalah :
Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam.
Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau
merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan restoran.
Pantai Aie Manih sangat populer dikalangan masyarakat Sumatera Barat karena cerita rakyat "Malin Kundang" yaitu tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya akhirnya ia dikutuk oleh ibunya sendiri menjadi batu. Hingga sekarang batu tersebut masih terdapat di pantai ini, meskipun bentuknya sudah tidak jelas lagi karna dimakan usia.
Pantai Aie Manih berada di kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Kurang lebih 10 km arah selatan Kota Padang atau dibalik Gunung Padang. Pantai Aie Manih terkenal luas dan landai, ketika pasang surut, wisatawan dapat mencapai Pulau Pisang Ketek (kecil) yang letaknya kurang lebih 200 m di depannya dengan berjalan kaki saat pasang surut.
Jika untuk menempuh dengan berjalan kaki dapat dengan 2 rute, yang pertama biasanya di gunakan oleh wisatawan untuk rute haiking dari pantai pandang, dan yang kedua dari teluk bayur, rute teluk bayur ini hanya ada jalan setapak kecil dan akan banyak warung yang dapat kita singgahi kalau lelah melakukan perjalanan.
7. Pantai Corocok
Dari bagian barat Kota Painan, gerbang bergonjong bertuliskan Selamat Datang di Pantai Carocok menyambut pengunjung. Sekitar satu kilometer dari gerbang bibir pantai sudah menanti. Air pantai biru begitu tenang dan jernih serta kaya terumbu karang dan ikan di dalamnya. Pasir putih kecoklatan.
Deretan penjual souvenir sudah menanti di sekitar pantai. Budaya dan ragam kuliner menjadikan pantai berpasir putih ini menjadi pilihat tepat untuk bersantai.
Bersantai tak cuma di pantai Carocok. Pengunjung bisa datang ke Pulau Kereta atau Pulau Cingkuak. Dua pulau yang berhadapan dengan Pulau Carocok. Karang membentang memecah ombak kecil begitu kental di Pulau Kereta. Di beberapa titik, gazebo untuk beristirahat sekaligus bisa menjadi tempat mengabadikan keindahan pantai.
Pulau Cingkuak yang biru dan bersih terlihat menantang di kejauhan. Bibir pantai tampak putih oleh pasir. Rumpunan pohon kelapa kian menantang untuk datang ke sana. Perairan Pulau Cingkuak bisa dinikmati melalui perahu tempel yang disewakan warga. Cukup Rp20 ribu, dan pengunjung bisa segera melaut dari dermaga pasir putih ke perairan Pantai Carocok.
Pulau Cingkuak memiliki luas sekitar 5 hektar. Aneka permainan sudah tersedia, seperti Banana Boat dan jetsky. Cukup dengan uang Rp 20 ribu, Banana Boat bisa memacu jantung. Atau Rp100 ribu jet sky berkapasitas dua orang bisa dipacu selama 15 menit mengarungi pantai.
Bermalam tak harus di gazebo. Pengunjung bisa berkemah. Cukup menyewa peralatannya dengan Rp100 ribu-Rp200 ribu. Pada malam hari gemericik ombak kecil terasa romatis.
Nama Cingkuak berasal dari hewan jenis kera hitam. Warga percaya kera itu hanya ada di Pulau tadi. Namun kera itu kini hanya menjadi cerita turun temurun. Pulau Cingkuak menyimpan sejarah. Sisa-sisa bangunan benteng Portugis tampak renta dan sudah ringkih. Di sana ada kuburuan tua tanpa nama yang telah dipagari. Batu nisannya bertuliskan 1911.
Puas menggitari pulau Cingkuak. Perahu tempel siap mengantar pengunjung kembali ke dermaga Pantai Carocok. Gambar pantai bisa diambil dari ketinggian. Ada bukit yang bisa ditempuh menggunakan kendaraan dengan ketinggian 200 meter di atas permukaan laut.
Hamparan bukit dengan padang rumput itu, pantai Carocok tampak biru. Pohon kelapa melambai dari sekitar pantai. Namanya Bukit Langkisau. Lanskap Kota Painan terlihat jelas dari bukit ini. Penat pun hilang, apalagi menjelang senja. Kalau beruntung, karena tak mendung, Bukit Langkisau memanjakan mata dari merahnya langit oleh matahari yang hendak ditelah Pulau Cingkuak.
Bukit Langkisau juga eksotis bagi penikmat fotografi. Bagi pecinta olahraga paralayang, Bukit Langkisau juga menantang. Bukit ini kerap dijadikan titik awal mereka yang hendak terbang melintasi hamparan pantai untuk mendarat di Pantai Salido. penasaran Silahkan atur waktu bersama orang tercinta untuk berliburan ke sini.
8. PULAU CUBADAK
masih didaerah pesisir selatan, sekarang object wisata satu ini tidak kalah dan sudah mendunia, dan disebut sebagai The Paradise of The South ya itu adalah sebutan untuk Pulau Cubadak. Pulau Cubadak terletak di kawasan Mandeh dengan luas 705 Ha dan dikenal dengan nama Pincuran Talu. Pulau ini terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan yang berlokasi di sebelah barat kampung Mandeh.Pulau Cubadak memiliki panorama alam yang sangat indah dengan pasirnya yang putih bersih. Keistimewaan Pulau Cubadak adalah di sekitarnya terdapat beberapa teluk, batu dan tanjung. Di pulau ini terdapat tempat penginapan yang terbuat dari bahan alami; kayu, rotan, dan atapnya dari Daun Rumbia yang telah dikelola secara professional sebagai tempat wisata bertaraf internasional oleh investor Itali. Perahu layar juga telah dipersiapkan bagi para pesiar didukung oleh penginapan pantai yang bergaya bungalow. Sarana / fasilitas lain yang tersedia di Pulau Cubadak antara lain fasilitas penginapan berupa cottage sebanyak 12 unit, 1 unit restoran dan juga dilengkapi dengan sarana air bersih, fasilitas telekomunikasi, radio dan taman.
Pulau Cubadak dikelilingi oleh beberapa pulau yang indah, sepanjang mata memandang laut biru yang indah dan pulau-pulau menghijau yang sungguh sedap di pandang mata. Lautnya hijau kebiruan berombak tenang. Suasananya yang sangat tenang memang pantas kalau pulau ini dikenal sebagai Pulau Tersenyap di Dunia
Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Pulau Cubadak seperti snorkeling, main canoe, berlayar atau hiking. Ini semua bisa dilakukan sepuasnya dan sudah termasuk dalam biaya menginap. Mendaki sekitar 45 menit, Anda bisa berpuas diri melihat pemandangan pulau ini dari atas bukit secara utuh. Paduan pemandangan hutan lebat yang bertemu dengan laut membuat nafas terengah-engah dan keringat yang bercucuran saat naik menjadi terlupakan ketika kita berhadapan dengan pemandangan alam yang Indah sekali.
Untuk yang hobby diving juga tersedia paket pengenalan diving selama sekitar 2 jam dimana Anda akan diajarkan cara diving dengan singkat dan menyelam sampai kedalaman 5 meter. Juga tersedia kapal canoe untuk tamu yang ingin berkeliling menikmati hamparan laut biru Pulau Cubadak yang tenang.
Lokasi ini disebut sebagai kawasan wisata Mandeh karena salah satu kampung yang ada di kawasan ini bernama Kampung Mandeh yang terletak di bagian tengah Teluk Carocok Tarusan. Teluk Carocok Tarusan cukup landai dan tidak berombak karena disekitarnya terdapat beberapa pulau kecil di antaranya Pulau Traju, Pulau Setan Kecil, Pulau Sironjong Kecil dan Besar, selain tentunya Pulau Cubadak. Sementara di bagian selatan kawasan ini tepatnya di Kampung Carocok ada sebuah tanjung meliuk bagaikan kail, sehingga teluk terlihat bagaikan sebuah danau yang menakjubkan dengan riaknya yang selalu bernyanyi tak henti-hentinya.
Di sisi utara kawasan Mandeh terdapat beberapa pulau yang melingkar yaitu; Pulau Bintangor, Pulau Marak, Pulau Ular, dan Pulau Pagang yang berdampingan dengan Sikuai Island. Di sepanjang pantai dari Kampung Sungai Pisang sampai ke Kampung Carocok kawasannya cukup landai dan berpasir putih dengan beberapa pohon pelindung seperti pohon kelapa, pohon waru, pohon nagka dll. 7 kampung dari 3 nagari di kawasan ini termasuk ke dalam kawasan pengembangan wisata yaitu; Kampung Mudiak Air, Kampung Simpang Carocok, Kampung Pulau Karam, Kampung Sungai Nyalo, Kampung Sungai Tawar, Kampung Sungai Pinang, dan Kampung Teluk Raya. Penduduk sekitar kawasan Mandeh terkenal cukup ramah dan cepat berbaur dengan masyarakat pendatang, bahkan suka membantu.
Gerbang masuk kawasan Mandeh dapat dicapai melalui laut dan jalan darat. Bila naik kapal bisa dari pelabuhan Bungus, Gaung, Teluk Bayur atau dari pelabuhan Muara Padang serta dari teluk Tarusan. Sedangkan melalui jalan darat terdapat dua alternatif yang berbeda, yaitu dari Carocok Tarusan dan dari Sungai Pisang Padang
merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan restoran.
Kalau kita melihat keindahan danau maninjau ini di atas bukit atau di jalan kelok 44, pada saat sore hari cuaca tidak terlalu mendung, kita akan mensaksikan peristiwa yang indah, danau maninjau airnya seperti naik ke langit melewati celah cahaya yang tembus. Di danau maninjau ini kita akan menjumpai beberapa makanan khas daerah maninjau seperti palai rinuak, pensi, dan masih banyak lagi yang dapat kita jumpai di pinggir tepi danau maninjau ini. untuk wisata air selanjutnya adalah :
5. Danau Dieteh dan Danau Dibawah ( Danau Kembar )
5. Danau Dieteh dan Danau Dibawah ( Danau Kembar )
Karena itu, Solok adalah kabupaten yang kaya dengan danau di Sumatera Barat. Bahkan, tiga danaunya, yaitu Danau Diatas, Danau Dibawah, dan Danau Talang terletak di sebuah kawasan yang disebut Kawasan Danau Kembar.
Disebut Kawasan Danau Kembar, karena dua danau, yaitu Danau Diatas dan Danau Dibawah terletak berdampingan yang jaraknya hanya sekitar 300 meter. Kawasan ini lebih dulu dikenal sebagai objek wisata karena terletak di pinggir jalan raya Padang-Muaralabuh-Kerinci.
Menjelang sampai di lokasi udara akan terasa dingin dan kita sudah dapat menyaksikan Danau Diatas di sebelah kanan dari jendela mobil. Jika dengan bus umum kita harus turun di Pasar Simpang. Di sini ada dua simpang, simpang di kanan dengan jalan menurun merupakan jalan ke Danau Diatas, di mana danaunya terlihat dengan jelas karena berada di bawah.
Sedangkan simpang lainnya yang berada di kiri merupakan jalan mendaki. Jalan ini menuju Danau Dibawah. Nama kedua danau yang kontradiktif dengan lokasinya ini, sering membuat pengunjung bertanya, kenapa danau yang terletak di atas bukit dinamakan Danau Dibawah, sedangkan yang berada di bawah bukit atau di bawah jalan dinamakan Danau Diatas.
Itu karena meski terletak di atas bukit, ketinggian permukaan air Danau Dibawah sama tingginya dengan dasar danau Danau Diatas.
Danau Diatas dengan luas 17,20 meter persegi, panjang 6,25 km dan lebar 2,75 km, permukaan airnya berada pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (m dpl). Danau ini cukup dangkal, dengan bagian terdalam hanya 44 meter.
Sedangkan permukaan air Danau Dibawah berada pada ketinggian 1.566 mdpl. Artinya, permukaan airnya sama tinggi dengan dasar air Danau Diatas. Namun, danau yang memiliki luas 16.90 meter persegi, panjang 5,62 km dan lebar 3,00 km ini sangat dalam, yaitu 886 meter.
Begitu turun dari bus di Simpang kita bisa naik ojek ke Danau Diatas atau Danau Dibawah. Tarifnya sama, yaitu Rp2.000. Biasanya pengunjung memilih pergi ke Danau Diatas lebih dulu dengan karcis masuk Rp1.500 untuk anak-anak dan Rp2.000 untuk dewasa.
Di sini ada sejumlah kapal motor angkutan milik pengusaha lokal yang digunakan sebagai transportasi antar desa di sekitar danau. Kapal-kapal ini alat vital bagi petani sayur dan buah di seberang danau untuk membawa hasil pertaniannya ke Pasar Simpang. Dermaga kapal ini dikelola Angkutan Sungai, Danau, dan Perairan (ASDP).
Setiap saat kita bisa ikut naik kapal ini menuju salah satu desa untuk kemudian kembali dengan tarif pulang-pergi hanya Rp2.000. Kita bisa menyaksikan luasnya Danau Diatas dengan bukit-bukit kecil yang merupakan bagian Bukit Barisan yang mengelilinginya. Terlihat juga keramba ikan milik penduduk.
Pada Minggu atau hari libur biasanya salah satu kapal ini melayani rute wisata, yaitu keliling danau dengan tarif Rp5.000 per orang.
Tak jauh dari dermaga ada tempat yang sering dijadikan arena pemandian oleh pengunjung, terutama anak-anak. Di sekitar itu juga ada lapangan kecil di bawah rindang pohon pinus yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan oleh pengunjung.
Berkeliling dengan kapal tidak bisa kita nikmati di Danau Dibawah. Danau ini dikelilingi sejumlah bukit yang besar dan air danau sangat jauh dari lokasi pemandangan yang dibangun pemerintah. Tak seperti di Danau Diatas, kita tidak bisa menyentuhkan tangan atau kaki ke dalam air. Hanya saja pemandangannya indah. Dari panorama ini kita juga bisa melihat Danau Diatas.
Di panorama Danau Diatas ini ada warung-warung kecil yang berjualan markisa dan terung belanda sebagai buah-buahan khas daerah ini. Juga ada yang menjual aneka bunga gunung di dalam pot kecil hingga besar. Satu pot harganya Rp5.000 hingga Rp15.000.
Ada juga yang menjual bunga kering sari gunung untuk hiasan. Bunga kering ini dikeringkan dari sejenis bunga rumput yang tumbuh di rawa di sekitar danau. Bunga rumput ini hanya muncul sekali setahun di Danau Diatas. Cara mengolahnya diambil dan dijemur, sehingga keluar sari bunganya. Seikat harganya Rp5.000 sampai Rp15.000. Untuk wisata air selanjut adalah wisata di tepi pantai. wisata di pantai di sumatera barat adalah :
Pantai Aie Manih berada di kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Kurang lebih 10 km arah selatan Kota Padang atau dibalik Gunung Padang. Pantai Aie Manih terkenal luas dan landai, ketika pasang surut, wisatawan dapat mencapai Pulau Pisang Ketek (kecil) yang letaknya kurang lebih 200 m di depannya dengan berjalan kaki saat pasang surut.
pada pantai ini bagi yang hobi surfing dapat melakukan surfing karena ombaknya cukup besar, pasir yang halus membuat kita dapat berjalan santai di tepian pantai.Banyaknya sampah pada tepian pantai ini, sehingga membuat keindahan pantai ini berkurang, tapi saya berharap semoga warga sekitar dan di bantu pemda untuk dapat mengembalikan keindahannya.
Jika kita menggunakan kendaraan untuk menuju kepantai aie manis ini dapat di tempuh melalui jalan mato air, kalau arah dari pasar sebuah perkelokan di SMA 6 sebelum pom bensi, jalanya cukup bagus dan mendaki, bagi anda yang melewati rutenya kita harus hati untuk menjaga keselamatan.
Jika untuk menempuh dengan berjalan kaki dapat dengan 2 rute, yang pertama biasanya di gunakan oleh wisatawan untuk rute haiking dari pantai pandang, dan yang kedua dari teluk bayur, rute teluk bayur ini hanya ada jalan setapak kecil dan akan banyak warung yang dapat kita singgahi kalau lelah melakukan perjalanan.
7. Pantai Corocok
Dari bagian barat Kota Painan, gerbang bergonjong bertuliskan Selamat Datang di Pantai Carocok menyambut pengunjung. Sekitar satu kilometer dari gerbang bibir pantai sudah menanti. Air pantai biru begitu tenang dan jernih serta kaya terumbu karang dan ikan di dalamnya. Pasir putih kecoklatan.
Deretan penjual souvenir sudah menanti di sekitar pantai. Budaya dan ragam kuliner menjadikan pantai berpasir putih ini menjadi pilihat tepat untuk bersantai.
Bersantai tak cuma di pantai Carocok. Pengunjung bisa datang ke Pulau Kereta atau Pulau Cingkuak. Dua pulau yang berhadapan dengan Pulau Carocok. Karang membentang memecah ombak kecil begitu kental di Pulau Kereta. Di beberapa titik, gazebo untuk beristirahat sekaligus bisa menjadi tempat mengabadikan keindahan pantai.
Pulau Cingkuak yang biru dan bersih terlihat menantang di kejauhan. Bibir pantai tampak putih oleh pasir. Rumpunan pohon kelapa kian menantang untuk datang ke sana. Perairan Pulau Cingkuak bisa dinikmati melalui perahu tempel yang disewakan warga. Cukup Rp20 ribu, dan pengunjung bisa segera melaut dari dermaga pasir putih ke perairan Pantai Carocok.
Pulau Cingkuak memiliki luas sekitar 5 hektar. Aneka permainan sudah tersedia, seperti Banana Boat dan jetsky. Cukup dengan uang Rp 20 ribu, Banana Boat bisa memacu jantung. Atau Rp100 ribu jet sky berkapasitas dua orang bisa dipacu selama 15 menit mengarungi pantai.
Bermalam tak harus di gazebo. Pengunjung bisa berkemah. Cukup menyewa peralatannya dengan Rp100 ribu-Rp200 ribu. Pada malam hari gemericik ombak kecil terasa romatis.
Nama Cingkuak berasal dari hewan jenis kera hitam. Warga percaya kera itu hanya ada di Pulau tadi. Namun kera itu kini hanya menjadi cerita turun temurun. Pulau Cingkuak menyimpan sejarah. Sisa-sisa bangunan benteng Portugis tampak renta dan sudah ringkih. Di sana ada kuburuan tua tanpa nama yang telah dipagari. Batu nisannya bertuliskan 1911.
Puas menggitari pulau Cingkuak. Perahu tempel siap mengantar pengunjung kembali ke dermaga Pantai Carocok. Gambar pantai bisa diambil dari ketinggian. Ada bukit yang bisa ditempuh menggunakan kendaraan dengan ketinggian 200 meter di atas permukaan laut.
Hamparan bukit dengan padang rumput itu, pantai Carocok tampak biru. Pohon kelapa melambai dari sekitar pantai. Namanya Bukit Langkisau. Lanskap Kota Painan terlihat jelas dari bukit ini. Penat pun hilang, apalagi menjelang senja. Kalau beruntung, karena tak mendung, Bukit Langkisau memanjakan mata dari merahnya langit oleh matahari yang hendak ditelah Pulau Cingkuak.
Bukit Langkisau juga eksotis bagi penikmat fotografi. Bagi pecinta olahraga paralayang, Bukit Langkisau juga menantang. Bukit ini kerap dijadikan titik awal mereka yang hendak terbang melintasi hamparan pantai untuk mendarat di Pantai Salido. penasaran Silahkan atur waktu bersama orang tercinta untuk berliburan ke sini.
8. PULAU CUBADAK
masih didaerah pesisir selatan, sekarang object wisata satu ini tidak kalah dan sudah mendunia, dan disebut sebagai The Paradise of The South ya itu adalah sebutan untuk Pulau Cubadak. Pulau Cubadak terletak di kawasan Mandeh dengan luas 705 Ha dan dikenal dengan nama Pincuran Talu. Pulau ini terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan yang berlokasi di sebelah barat kampung Mandeh.Pulau Cubadak memiliki panorama alam yang sangat indah dengan pasirnya yang putih bersih. Keistimewaan Pulau Cubadak adalah di sekitarnya terdapat beberapa teluk, batu dan tanjung. Di pulau ini terdapat tempat penginapan yang terbuat dari bahan alami; kayu, rotan, dan atapnya dari Daun Rumbia yang telah dikelola secara professional sebagai tempat wisata bertaraf internasional oleh investor Itali. Perahu layar juga telah dipersiapkan bagi para pesiar didukung oleh penginapan pantai yang bergaya bungalow. Sarana / fasilitas lain yang tersedia di Pulau Cubadak antara lain fasilitas penginapan berupa cottage sebanyak 12 unit, 1 unit restoran dan juga dilengkapi dengan sarana air bersih, fasilitas telekomunikasi, radio dan taman.
Pulau Cubadak dikelilingi oleh beberapa pulau yang indah, sepanjang mata memandang laut biru yang indah dan pulau-pulau menghijau yang sungguh sedap di pandang mata. Lautnya hijau kebiruan berombak tenang. Suasananya yang sangat tenang memang pantas kalau pulau ini dikenal sebagai Pulau Tersenyap di Dunia
Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Pulau Cubadak seperti snorkeling, main canoe, berlayar atau hiking. Ini semua bisa dilakukan sepuasnya dan sudah termasuk dalam biaya menginap. Mendaki sekitar 45 menit, Anda bisa berpuas diri melihat pemandangan pulau ini dari atas bukit secara utuh. Paduan pemandangan hutan lebat yang bertemu dengan laut membuat nafas terengah-engah dan keringat yang bercucuran saat naik menjadi terlupakan ketika kita berhadapan dengan pemandangan alam yang Indah sekali.
Untuk yang hobby diving juga tersedia paket pengenalan diving selama sekitar 2 jam dimana Anda akan diajarkan cara diving dengan singkat dan menyelam sampai kedalaman 5 meter. Juga tersedia kapal canoe untuk tamu yang ingin berkeliling menikmati hamparan laut biru Pulau Cubadak yang tenang.
Untuk sampai ke Pulau Cubadak kita akan melewati kota Padang. Menempuh perjalanan darat menuju Selatan lebih kurang 1,5 jam melewati Bungus menuju pelabuhan Carocok Tarusan tempat speedboat menuju Pulau Cubadak akan menjemput. Sepanjang perjalanan mata kita akan dipukau oleh keelokan jalur pesisir selatan yang akan membuka mata kita betapa indahnya Sumatera Barat dengan pantai dan bukit saling berhadapan. Meski tidak jarang banyak sekali wisatawan asing yang datang ke Sumatra Barat pada awalnya mengeluhkan perjalanan dari Bandara International Minangkabau ke Carocok yang lumayan melelahkan karena jalannya berbelok-belok dan banyak tikungan. “Tapi begitu sampai di Pulau Cubadak mereka akan kaget betapa indahnya pulau ini dan sama sekali tidak menyesal telah datang ke Pulau Cubadak . Setiap orang yang datang ke Pulau Cubadak pasti akan terkesan.Pulau Cubadak dengan segala keindahan dan kesenyapan pulau ini bakal menimbulkan kerinduan yang akan membuat pengunjung ingin kembali lagi ke sini.
Memang pesisir selatan Sumatera Barat banyak wisata yang akan di kunjungi terutama wisata air, setelah Pulau Cubadak , kali ini masih berdekatan ada object wisata yang bernama KAWASAN WISATA MANDEH. Berikut sekilas tentang Kawasan Wisata Mande
Kawasan wisata Mandeh terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan yang berbatas langsung dengan Kota Padang. Kawasan ini hanya berjarak 56 KM dari Padang dengan luas ± 18.000 Ha dan waktu tempuh sekitar 56 menit. Wisata Mandeh melingkupi 7 kampung di 3 nagari yang dihuni oleh 9.931 jiwa penduduk dengan mata pencaharian bertani, beternak dan nelayan. Objek wisata kawasan Mandeh (Mandeh Resort) sudah dikenal baik ditingkat nasional dan internasional dengan adanya investasi asing (Itali), mengembangkan resort wisata yang dikenal dengan Cubadak Paradiso. Bahkan kawasan Mandeh telah menjadi destinasi utama kebijakan sektor pariwisata kebaharian yang dimasukkan ke dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) bersama Biak dan Bunaken. Kawasan Wisata Mandeh sangat menjanjikan untuk dijadikan tujuan investasi.Lokasi ini disebut sebagai kawasan wisata Mandeh karena salah satu kampung yang ada di kawasan ini bernama Kampung Mandeh yang terletak di bagian tengah Teluk Carocok Tarusan. Teluk Carocok Tarusan cukup landai dan tidak berombak karena disekitarnya terdapat beberapa pulau kecil di antaranya Pulau Traju, Pulau Setan Kecil, Pulau Sironjong Kecil dan Besar, selain tentunya Pulau Cubadak. Sementara di bagian selatan kawasan ini tepatnya di Kampung Carocok ada sebuah tanjung meliuk bagaikan kail, sehingga teluk terlihat bagaikan sebuah danau yang menakjubkan dengan riaknya yang selalu bernyanyi tak henti-hentinya.
Di sisi utara kawasan Mandeh terdapat beberapa pulau yang melingkar yaitu; Pulau Bintangor, Pulau Marak, Pulau Ular, dan Pulau Pagang yang berdampingan dengan Sikuai Island. Di sepanjang pantai dari Kampung Sungai Pisang sampai ke Kampung Carocok kawasannya cukup landai dan berpasir putih dengan beberapa pohon pelindung seperti pohon kelapa, pohon waru, pohon nagka dll. 7 kampung dari 3 nagari di kawasan ini termasuk ke dalam kawasan pengembangan wisata yaitu; Kampung Mudiak Air, Kampung Simpang Carocok, Kampung Pulau Karam, Kampung Sungai Nyalo, Kampung Sungai Tawar, Kampung Sungai Pinang, dan Kampung Teluk Raya. Penduduk sekitar kawasan Mandeh terkenal cukup ramah dan cepat berbaur dengan masyarakat pendatang, bahkan suka membantu.
Gerbang masuk kawasan Mandeh dapat dicapai melalui laut dan jalan darat. Bila naik kapal bisa dari pelabuhan Bungus, Gaung, Teluk Bayur atau dari pelabuhan Muara Padang serta dari teluk Tarusan. Sedangkan melalui jalan darat terdapat dua alternatif yang berbeda, yaitu dari Carocok Tarusan dan dari Sungai Pisang Padang
Laut di Pulau Sikuai mmiliki ombak yang cukup tenang dan memiliki air yang jernih sehingga sangat cocok digunakan untuk aktivitas pantai seperti snorkeling untuk menyaksikan keindahan bawah laut. Berbagai biota laut seperti terumbu karang dan ikan-ikan hias yang bermacam-macam jenisnya bisa Anda temui saat Anda menjelajahi bawah laut Pantai Sikuai.
Jika Anda ingin bersepeda, dipulau ini juga menyediakan menyewaan sepeda yang sudah disiapkan oleh penduduk setempat. Selain berjalan-jalan di sepanjang pantai, Anda juga bisa berjalan-jalan mengelilingi pulau. Selama Anda mengelilingi pulau Anda akan menyaksikan keindahan alam dan hutan Pulau Sikuai dengan berbagai satwanya, seperti biawak, monet, dan berbagai jenis burung .
Sore hari merupakan saat-saat yang paling di tunggu oleh wisatawan yang ada di Pulau Sikuai, sebab pada sore hari saatnya menyaksikan sunset.
Keindahan pemandangan sunset akan terlihat indah bila dilihat dari puncak pulau. Untuk mencapai puncak pulau, Anda harus melewati anak tangga selama 30-45 menit. Pemandangan sunset dipulau ini bisa Anda abadikan dengan menjepretnya dengan kamera.
Akses menuju pulau ini, dari Kota Padang tepatnya di Teluk Bungus, Anda akan diantar menggunakan speed boat. Teluk Bungus terletak 23 km ke arah selatan KotaPadang. Selain dari Teluk Bungus, pngunjung bisa berangkat dari dermaga Wisata Bahari Jalan Batang Harau. Kontak pengelola Pulau Sikuai terdapat di dermaga ini. Di sini Anda bisa memilih beberapa paket liburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar